Friends, Love, or Enemy [Prolog]

Published Agustus 25, 2011 by Ayoona

 

Judul: Friends, Love, or Enemy Prolog

Author: AyooSeungHoImKim

Main cast: Im YoonA a.k.a  Yoona

Kwon Yuri a.k.a Yuri

Kim Ki Bum a.k.a Ki Bum

Choi Minho a.k.a Minho

Stephanie Hwang a.k.a Tiffany

Choi Siwon a.k.a Siwon

Seo Joo Hyun a.k.a Seohyun

Cho Kyuhyun a.k.a Kyuhyun

And many cast……..

 

 

 

Annyeong! Author bawa prolog dari Friends, Love, or Enemy. Semoga readers suka yah J

 

 

N/B: DILARANG KERAS COPAS TANPA SEIJIN AUTHOR. JIKA ANDA MENGHIRAUKANNYA, ANDA TELAH MELANGGAR UU HAK CIPTA. TOLONG HORMATI KERJA KERAS AUTHOR DALAM MENULIS FF INI. DAN DI FF INI, DILARANG UNTUK NGE-BASHING. AKHIR KATA ‘TERIMA KASIH’ KARENA ANDA TELAH MENGHARGAI KARYA KAMI SEBAGAI AUTHOR DI BLOG INI.

 

Yuri POV

“Yuri eomma akan memperkenalkanmu pada calon appamu. Jadi nanti hari Jumat kamu dandan yang cantik ya sayang” kata eomma sambil mengacak-acak rambutku. Aku sangat kaget mendengarnya. Selama ini eomma tidak pernah bilang bahwa dia mempunyai seorang pacar.

“Mwo? Apakah eomma serius? Sekarang bukan April Mop kan?” kataku pada eomma. Eomma hanya tersenyum.

“Apakah kau lihat eomma sedang main-main? Eomma akan memperkenalkanmu dengan calon appamu. Kamu tenang saja, calon appamu itu orang kaya tidak seperti appamu yang pengangguran” kata eomma sambil tersenyum.

“Aku tidak ingin punya appa baru. Aku hanya ingin appaku tetap KangIn. Walaupun appa pengangguran tapi dia tetap appaku” kataku sambil berlari menuju kamarku dan membanting pintu.

Aku tidak ingin punya appa baru. Aku hanya ingin KangIn appa tetap menjadi appaku. Walaupun appa adalah seorang peminum dan pengangguran, dia tetap appaku. Itulah yang aku tulis di buku diaryku. Aku pun menutup buku diaryku dan berjalan menuju meja riasku. Di meja riasku terdapat fotoku ketika kecil. Dan saat itu appa masih bersama eomma dan dulu kami sangat bahagia. Sampai suatu ketika appa dipecat. Mungkin karena kehilangan pekerjaan yang sangat dicintainya, appa menjadi stress. Appa sering pulang malam dalam keadaan mabuk dan ketika pulang dia selalu memecahkan barang-barang.

Karena eomma sudah tidak tahan lagi, eomma pun menceraikan appa. Sebenarnya aku tidak menerima perceraian mereka. Tapi apa mau dikata, sepertinya eomma sudah tidak mencintai appa lagi. Dan aku pun mengikuti eomma untuk pindah ke Seoul. Selama di Seoul, eomma bekerja sebagai pelayan restoran. Dengan gajinya sebagai pelayan restoran eomma dapat membiayai sekolahku.

Dan aku sama sekali tidak tahu kalau eomma telah menjalin hubungan dengan seorang ajusshi. Aku tidak ingin eomma menikah dengan pria lain. Aku hanya ingin eomma bersama appa, batinku dalam hati.

 

 

End Yuri POV

 

 

Yoona POV

“Yoona, appa akan memperkenalkan calon umma barumu” kata Leeteuk pada anaknya Yoona.

“Jinjja? Apakah calon ummaku mempunyai seorang anak?” kataku penuh semangat.

“Ne. Yeoja lagi. Jadi kamu bisa berteman dengannya” kata appa sambil tersenyum.

“Wah aku sangat senang mendengarnya” kataku sambil tersenyum.

“Ne. Dan nanti appa akan menyekolahkanmu di sekolah yang sama dengan eonniemu.” kata appa sambil tersenyum.

“Jinjja? Wah aku tidak sabar untuk bertemu eonnie” kataku sambil tersenyum senang.

 

 

End Yoona POV

 

 

 

Yuri POV

Hari ini aku dan eomma akan bertemu calon appa baruku. Entahlah, aku tidak tahu bagaimana caranya aku untuk bisa membujuk eomma agar tidak menikah lagi. Eomma memaksaku untuk berdandan, suatu hal yang sangat aku benci.

Aku dan eomma menunggu calon appa baruku di sebuah restoran.

“Kau tahu calon appa barumu punya seorang anak yeoja jadi kamu bisa bermain dengannya” kata eomma. Aku hanya memutar bola mataku karena kesal.

“Nah itu mereka” kata eomma sambil menarikku berdiri. Dengan malas aku pun ikut berdiri.

“Annyeong oppa” kata eomma sambil cipika-cipiki dengan seorang ajushhi yang sudah diyakini sebagai calon appaku. Aku melihat di belakang ajushhi itu ada seorang yeoja yang yah menurutku cantik. Dia memakai gaun tanpa lengan selulut berwarna putih. Senyumnya sangat indah.

“Apakah ini Yoona? Wah neomu yeoppeo” kata eomma sambil tersenyum dan memeluk yeoja yang bernama Yoona.

“Ne. Gomapta eomma” katanya sambil tersenyum.

“Apakah ini anakmu Yuri?” kata ajushhi itu.

“Ne oppa. Yuri perkenalkan dirimu” kata eomma sambil menyikut rusukku.

“Annyeong. Yuri imnidha” kataku dengan senyum yang dipaksakan.

“Ne. Leeteuk imnidha. Mulai sekarang, kau bisa memanggilku appa kan?” katanya sambil tersenyum.

“Ne” kataku lagi. Kami pun duduk. Dan acara makan malam pun dimulai. Eomma dan ajushhi itu berbincang tentang rencana pernikahan mereka. Aku sama sekali tidak peduli apakah mereka berdua akan menikah atau tidak.

Tiba-tiba mataku tertuju pada seorang namja yang masuk ke dalam restoran itu bersama kedua orang tuanya. Aku kenal namja itu. Dia adalah Kim Ki Bum. ketua tim basket di sekolah.

Baru kali ini aku melihatnya memakai pakaian resmi. Omo! Dia sangat tampan, batinku dalam hati.

Apakah dia masih mengingatku? Yeoja yang pernah dia tolong ketika nyaris tertabrak sebuah mobil.

 

 

Flashback 10 tahun yang lalu

“Appa di mana? Appa apakah kau mendengarku? Pulanglah. Aku merindukkan appa” kataku sambil menangis. Aku berjalan di jalan raya kota Seoul pada tengah malam. Aku membiarkan kakiku melangkah untuk mencari appaku.

Air mata membuat padanganku kabur. Aku tidak memperdulikan tatapan dari orang-orang di jalan yang memandangku aneh. Tiba-tiba, aku melihat appa sedang tersenyum padaku di seberang  jalan. Tanpa menoleh kiri-kanan, aku pun menyeberang jalan. Tiba-tiba dari arah kanan, ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Aku hanya bisa menutup mataku, pasrah dengan semua keadaan.

“AWAS!” kata seseorang. Dari suaranya sepertinya dia adalah seorang namja. Dia pun mendorongku ke pinggir jalan. Dia memelukku dan kami pun jatuh terguling-guling.

“Ya! Apakah kau punya mata?” katanya sambil meneriakiku.

“Hiks…hiks… aku mau bertemu dengan appa” kataku padanya. Aku pun menangis dalam pelukannya.

“Apakah kalian baik-baik saja?” kata seseorang. Aku masih saja menangis.

“Ne” kata namja itu.

“Anak manis di mana kamu tinggal?” katanya. Aku pun menghapus air mataku dan berkata.

“Aku tidak ingin pulang sebelum aku bertemu appa” kataku sesengukkan karena banyak menangis.

“Sebaiknya adik ikut kami ke kantor. Kami akan menghubungi orang tua adik” kata ajusshi itu sambil tersenyum ramah. Ajusshi itu adalah seorang polisi. Dia membawaku ke mobilnya bersama dengan namja yang menolongku.

Setibanya di kantor polisi, aku pun duduk di samping namja itu.

“Siapa namamu?” kata namja itu.

“Yuri. Dan kau?” kataku padanya.

“Ki… bum” kata-katanya tidak terlalu jelas aku dengar karena eomma datang sambil berteriak. Tapi aku yakin tadi dia bilang bahwa namanya Ki Bum

“Omo! Syukurlah kau selamat. Kenapa kau lari dari rumah?” kata eomma bertubi-tubi. Aku hanya dia saja.

“Gomapta” kataku sambil membungkukkan badanku.

“Ne. Cheon” kata Ki Bum sambil tersenyum. Senyumannya sukses membuat jantungku berdetak cepat.

“Siapa dia?” kata eomma sambil menatap Ki Bum.

“Dia yang tadi menolongku” kataku pada eomma.

“Jinjja? Kamshamida” kata eomma sambil membungkukkan badannya.

“Ne ajummha” kata Ki Bum sambil tersenyum.

“Yuri kajja kita pulang” kata eomma sambil tersenyum. Aku pun menganggukkan kepalaku. Jujur saja, aku masih ingin berbicara dengan Ki Bum.

“Ki Bum-shhi aku pulang dulu. Sekali lagi kamshamidha karena sudah menolongku” kataku sambil tersenyum.

“Ne. Pulanglah mimpi yang indah yah” kata Ki Bum lalu mencium pipiku. Mukaku langsung merah karena malu. Aku sekali lagi membungkukkan badanku padanya lalu berlari keluar.

 

 

End Flashback

 

Semenjak saat itu, aku tidak bisa berhenti memikirkan. Dan akhirnya aku sadar bahwa aku mencintainya. Ki Bum, dialah cinta pertamaku. Dan saat aku sekolah di SM High School, aku melihat Ki Bum kembali. Tapi sepertinya dia tidak mengenalku. Aku masih ingat setiap detail wajahnya, walaupun kami hanya bertemu sekali dan itu sudah 10 tahun yang lalu.

Aku sangat senang saat bertemu kembali dengan cinta pertamaku. Dan aku berjanji dalam hatiku bahwa kali ini, aku tidak akan membiarkannya pergi. Aku akan mendapatkannya dengan cara apapun.

 

 

End Yuri POV

 

 

 

Beberapa bulan kemudian……..

 

Yoona POV

Eomma dan appa telah menikah dan aku pun pindah ke Seoul dan bersekolah di SM High School. Aku sangat senang bersekolah di sini. Apalagi di sini, aku memiliki banyak teman yang berteman dengan bukan karena statusku sebagai orang kaya tetapi memang karena mereka ikhlas.

Dan sepertinya anak eomma, Yuri, membenciku. Aku dapat melihat tatapan matanya padaku bukan tatapan mata seorang kakak kepada adiknya. Tapi tatapan penuh kebencian. Dan dia pernah berkata padaku bahwa dia tidak suka eomma menikah dengan appa.

Dan dia juga pernah bilang aku jangan pernah bilang ke teman-temannya di sekolah bahwa aku adalah saudara tirinya. Aku merasa aneh dengan sikapnya. Tapi aku hanya diam.

Di hari pertama aku bersekolah, aku bertemu dengan seorang namja yang sangat tampan. Aku pun berkenalan dengannya. Ternyata namanya Kim Ki Bum.

Entah mengapa, saat Yuri melihatku berbicara dengan Ki Bum, dia menatapku penuh kebenciaan. Aku semakin heran. Apakah dia menyukai Ki Bum?

Saat di rumah, aku pun masuk ke kamarku. Aku kembali teringat  kelakuan Yuri saat di sekolah. Aku pun berjalan ke luar kamarku dan menuju kamar Yuri. Dengan takut-takut, aku pun mengetuk pintu kamarnya.

“Yul, bolehkan aku masuk?” kataku.

“Aniyo! Pergi kau! Kau dan appa genitmu itu telah memasuki hidupku dan mengacak-acaknya! Aku benci kalian! Pergi!” katanya sambil berteriak.

“Yul, gwenchana?” kataku khawatir. Dia pun membuka pintu kamarnya. Aku sangat kaget saat melihat matanya merah. Sepertinya dia menangis.

“Pergi kau! Dasar yeoja genit!” katanya sambil mendorongku hingga terjatuh ke lantai. Dia pun membanting pintu kamarnya. Aku pun menghela napasnya. Sepertinya saat ini dia benar-benar marah.

Lebih baik aku tidak menganggunya dulu, batinku dalam hati.

 

 

`TBC`

 

Bagaimana ceritanya? Bagus gak? Aku merasa di FF ini agak aneh. Soalnya waktu buat FF nie author pikirannya terbagi. Saat nulis FF nie, author sempat mikir, readers dapat feelnya gak yah 🙂

Oh ya, lanjutan FF nie ada di blog pribadiku

http://www.ayupoenyaff.wordpress.com

Jadi yang mau baca lanjutannya langsung aja di blogku 😀

Akhir kata ‘kamsamidha’ karena sudah baca FF yang gak beres nie 🙂

 

 

 

 

 

1 comments on “Friends, Love, or Enemy [Prolog]

  • Tinggalkan komentar