Goodbye My Love

Published Agustus 23, 2011 by elfplaygirlz

Tittle               :  Good Bye My Love

Author             : Icha / Lee Hyeo Rin

Length            : One Shoot – Song Fiction

Genre              : Romantic, Sad

Rating                         : G

Cast                 : Uee After School, Lee Donghae Super Junior, Henry Lau Super Junior M.

 

Disclaim : FF ini adalah milik saya seorang >< dan terbukti keasliannya dan ke originalannya dari pemikiran saya langsung, FF ini juga ada di blog saya sendiri http://elfplaygirlz.wordpress.com. Jadi mohon semohon mohonnya (?) jangan plagiat FF ku ini ya >< Super Junior KRY milik saya seorang.  #abaikan.

 

FF ini terinspirasi dari lagu & MV 8Eight – Good Bye My Love, mungkin biar lebih ngena di ati ama di ampela (?) dengerin lagu nya sambil baca FF nya ><

 

=== Good Bye My Love ===

 

            “Uee” panggil seorang namja pada seorang yeoja cantik berpipi chubby dan berparas lembut, yeoja itu sedang berjalan pelan sambil menenteng beberapa buku kuliah di tangannya. Namja itu berlari – lari kecil menghampiri yeoja yang bernama Uee itu.

 

            Uee melemparkan senyuman manisnya pada namja yang memanggilnya, yang tidak lain dan tidak bukan adalah namjachingu nya sendiri, ia menghentikan langkahnya dan menunggu namja itu menghampirinya, setengah kerepotan namja membawa tas dan berbagai buku lainnya. Hari itu jadwal kuliah memang sangat padat.

 

            Namja itu langsung memeluk Uee dengan hangat ketika ia tiba di hadapan gadisnya itu. Seulas senyum pun mengembang di bibirnya.

 

            “ya!! Jangan begini Donghae~ah.. malu kan diliatin” kata Uee seraya melepaskan pelukan Donghae, pipinya bersemu.

 

            “biarin aja, kalau ada yang comment tandanya mereka sirik sama kita.” Ujar namja yang ternyata bernama Donghae itu. Ia menggenggam tangan Uee lalu mengajaknya berjalan bersama menuju ruang kuliah. “hari ini kamu pulang di jemput oppa mu nggak?” tanya Donghae.

 

            Uee berfikir sejenak, ia mengerutkan keningnya, “nggak.. hari ini oppa banyak meeting, jadi aku pulang naik bis” jawabnya.

 

            Donghae tertawa lepas mendengar jawaban kekasihnya tersebut, “bagus kalau gitu, kebetulan aku mau ajak kamu jalan – jalan” katanya lalu mengedipkan sebelah matanya, menyembunyikan sesuatu. Khas seorang Lee Donghae yang selalu membuat kejutan – kejutan kecil pada yeoja yang sudah 3bulan menjadi ratu di hatinya itu.

 

            Tanpa terasa mereka pun sampai di ruangan kuliah, Donghae langsung mengambil bangku di sebelah Uee dan meletakkan buku – bukunya di atas meja. Ia melihat sahabat karibnya, Henry Lau telah lebih dulu sampai di ruangan.

 

            “ya!! Henry!” tegur Donghae sambil meninju pelan bahu Henry yang sedang sibuk dengan handycam barunya.

 

            “jalan – jalan?? Kita mau kemana Hae?” tanya Uee antusias, “annyeong mochi” Uee ikut menegur sahabat karib pacarnya itu.

 

            “ah, kalian ini..masih pagi pun udah terlihat mesra.” Kata Henry, ia tersenyum pada sepasang kekasih yang menurutnya sedang di mabuk asmara itu sambil mengusap – usap bahunya yang terkena tinju dadakan dari Donghae walaupun tidak kencang.

 

            “hahaha.. sirik?” goda Donghae “makanya, cari pacar laah mochi” ia menusuk – nusuk pipi Henry dengan telunjuknya.

 

            Henry tersenyum masam kali ini, “heh, kamu pikir kamu bisa dapat Uee darimana kalau bukan dari aku? Tapi sampai sekarang aku belum dapet pajak jadian”

 

            “astaga mochi, kamu udah kayak anak SMA tau nggak, pake pajak jadian segala” Uee tertawa mendengar pernyataan Henry yang menurutnya sangat kekanakan itu. Emang nggak bisa di pungkiri kalau awalnya Henry sangat dekat dengan Uee sampai akhirnya Henry mengenalkan Donghae pada yeoja yang cukup terkenal di kampus ini.

 

            “gampang lah masalah itu” Donghae mengumbar senyuman mautnya yang biasanya dapat membuat yeoja yeoja di kampus nggak bisa tidur 7hari 7 malam karenanya. “tapi hari ini jadi kan?”

 

            Henry menghela nafas, tapi detik berikutnya ia tersenyum “jadi kok, nih aku udah siap sama handycam baruku”

 

            “Hae kamu ada acara juga sama mochi?” tanya Uee pada Donghae.

 

            “nggak sayang, aku mau pinjam handycam mochi plus orangnya juga, aku pinjam dia seminggu buat jadi wartawan kita. Huahahahaha..”

 

            “wartawan apaan?” Uee bingung melihat tingkah kekasihnya yang tiba – tiba berubah jadi agak sedikit menyeramkan, menggila lebih tepatnya.

 

            “udah, pokoknya ikutin aja alur ku. Nanti pulang kuliah, buku mu taro di locker ku aja ya.”

 

=== Good Bye My Love ===

 

            Jam kuliah pun usai, Uee, Donghae dan Henry tengah menunggu bis di halte dekat kampus. Sebuah bis pun datang menghampiri mereka. Bergegas mereka ber tiga menaiki bis yang sepi penumpang itu. Hanya mereka bertiga di dalam bis.

 

            Donghae mengajak Uee duduk di deretan paling belakang, sementara Henry duduk selang beberapa bangku dari kedua temannya itu.

 

            “siap ya, anggep aja nggak ada apa – apa.” Kata Henry lalu mengeluarkan handycam nya dari dalam tasnya. Ia pun mulai menyalakan handycam itu lalu mengarahkan lensanya pada pasangan tersebut.

 

            “eh? Kok kita di rekam?” tanya Uee bingung.

 

            “tenang aja sayang, aku Cuma ingin mengabadikan kegiatan kita selama seminggu ini” jelas Donghae sambil mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya. Uee sebenarnya masih nggak ngerti apa mau kekasihnya itu namun ia hanya diam dan menuruti keinginan pacarnya.

 

            Henry melihat kebahagiaan sahabatnya itu melalui layar handycam yang saat ini berada dalam genggamannya. Ia mengambil gambar di mana saat angin mempermainkan rambut Uee dengan manisnya close up, dan lalu ia mengarahkan lensanya menuju wajah Donghae yang saat itu terpancar rona kebahagiaan. Henry hanya tersenyum dari balik handycam.  Terlihat Donghae mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya yang ternyata adalah setumpuk kartu.

 

            Dengan senyuman mautnya ia membentangkan kartu itu di hadapan Uee dengan posisi terbalik, yang tidak ada gambarnya mengarah ke Uee.

 

            “coba kamu pilih salah satu kartu” kata Donghae.

 

            “umh..umh..ummhh..” terlihat wajah Uee yang kebingungan, jari – jarinya bergerak ragu memilih satu kartu, Henry tertawa melihat wajah Uee yang menurutnya sangat polos itu. Akhirnya gerakan jari itu terhenti pada salah satu kartu, Uee langsung mengambilnya dan membalikkan kartunya. “hm? Kok gambarnya Cuma sebelah gini? Maksudnya apa sayang?”

 

            Kartu tersebut hanya separuh bergambar dan yang separuh lagi kosong, gambarnya adalah seorang wanita yang kata Donghae itu adalah hawa. Dongahe mengambil kartu itu dari tangan Uee dan menempelkannya di kaca bis. Kemudian ia memberikan tumpukan kartu itu pada Uee.

 

            “Coba sekarang aku yang pilih kartunya” kata Dongahe sambil menatap Uee lembut.

 

            “arraseo..” Uee mulai membentangkan kartu itu di hadapan Donghae, persis seperti apa yang Donghae lakukan padanya tadi. Sementara itu dengan narsisnya Donghae senyum – senyum sambil menatap kearah handycam, Henry sampai tertawa terpingkal – pingkal di buatnya.

 

            “nih sayang, coba kamu pilih, tapi aku nggak ngerti kartu apa yang harus kamu ambil.” Kata Uee dengan wajah bingungnya. Namun Donghae tidak menjawab pertanyaan Uee, ia mengambil sebuah kartu yang ternyata gambarnya separuh seorang pria dan yang separuh lagi kosong. Donghae tersenyum simpul melihat yeojanya yang menatapnya penuh tanda tanya. Ia menyobek bagian yang kosong dan menempelkan gambar pria itu di sebelah gambar wanita yang telah lebih dulu di tempelnya.

 

            “ini adalah adam dan hawa yang di pertemukan oleh Tuhan karena cinta. Sama seperti kita kan?”

 

            Henry melihat dari handycamnya, Uee tertawa bahagia dan menyandarkan kepalanya di bahu Donghae, Donghae terlihat sedikit kaget, namun kemudian ia mengusap kepala kekasihnya serta mencium kepalanya dengan lembut.

 

=== Good Bye My Love ===

 

            “wah… jadi tujuan kita ke sini? Jadi tempat ini yang kamu maksud tadi sayang?” kata Uee sambil memandang keadaan di sekelilingnya dengan takjub, langit yang cerah, pasir putih yang terhampar luas, dan laut yang biru.

 

            “haha, iya sayang, pantai.. gimana kamu suka?”

 

            “banget sayang, aku nggak pernah ke pantai sebelumnya karna oppaku nggak pernah ijinin aku pergi ke pantai, huaaah.. ayo..ayoo” Uee menarik tangan Donghae dan mengajaknya berlari menuju pinggir pantai, setengah berlari Henry pun mengikuti Uee dan Donghae sambil tetap stay dengan handycamnya.

 

            Henry mengabadikan moment itu, dimana kedua temannya terlihat sangat bahagia dan saling mencintai. Lagi – lagi Henry hanya dapat tersenyum melihat hal itu. Canda dan tawa telah terekam dengan baik dalam handycamnya.

 

            Sesekali ia merekam adegan mesra Uee dan Dongahe seperti saat ini, dimana Donghae memeluk Uee dari belakang dan mencium pipinya.

 

            “coba lihat nih aku punya apa” kata Uee dengan senyuman rahasia. Donghae hanya diam dan menunggu Uee melanjutkan ucapannya.

 

            ‘hmm.. apa yang dia punya? Pasti makanan’ ucap Donghae asal dalam hati. Tapi dugaannya salah, ia melihat Uee mengeluarkan tumpukan kartunya dari dalam tasnya. “ah, kartuku tadi, aku kira tertinggal di bis”

 

            Uee tertawa riang, lalu ia melemparkan kartu – kartu itu ke udara, Donghae dan Henry terkaget – kaget dengan tindakan gadis cantik itu yang di luar dugaan mereka, hujan kartu itu terekam dengan indah di handycam Henry, Donghae menatap kartu yang berjatuhan itu dengan wajah putus asa sementara Henry tertawa karna apa yang di lakukan oleh Uee sama sekali tak  terfikirkan olehnya. Tapi ada satu kartu yang tersisa di tangannya.

 

            Perlahan ia membalikkan kartu itu di hadapan Donghae, kartu itu bergambar hawa, sama seperti kartu di dalam bis tadi. Sambil tertawa Uee berkata “kalau kamu adam ku, kamu pasti bisa menemukan kartu bagianmu sendiri”

 

            Detik berikutnya sudah dapat di pastikan, Henry merekam Donghae yang sedang sibuk mencari kartu ‘adam’ nya sementara Uee sibuk menyemangati Donghae sambil sesekali meneriakkan kata ‘saranghae’.

 

            Henry ternyata melihat ada sebuah kartu yang terhempas ke dekat kakinya, ia hendak mengambil kartu itu dan tanpa sengaja handycamnya menyorot kea rah kartu tersebut, namun Henry tidak jadi mengambilnya.

 

=== Good Bye My Love ===

 

            Hari ini hari kedua Henry mengikuti Donghae dan Uee untuk meliput gambar seperti janjinya pada Donghae, seminggu full. Taman bunga, itulah tujuan Donghae hari ini mengajak Uee.

 

            Dengan langkah gontai Henry berjalan menghampiri Uee yang sedang sendirian karna Donghae sedang membeli minuman. Hari itu Uee terlihat sangat cantik dengan dress selutut nya dan menggunakan slayer pink sebagai pemanisnya. Langkahnya terhenti saat sebuah tangan menggandeng tangan Uee dengan mesra, tangan Lee Donghae.

           

            “Hae, aku ke sebelah sana dulu ya, mau rekam yang lain dulu. Bosen juga ngerekam kamu terus”  kata Henry.

 

            “iyaaa…iyaa… tapi jangan jauh – jauh. Inget perjanjian” kata Donghae meanti – wanti sahabatnya yang kerap kali ilang dari peredaran. Henry hanya mengangguk.

 

            Ia pun berjalan tanpa arah menuju keluar taman bunga, ternyata di luar taman bunga ini pun banyak pepohonan bagus yang dapat ia rekam, tanpa sadar Henry mulai berjalan menjauhi kedua temannya itu.

 

            Donghae sempat melihat Henry merekam dirinya sendiri dan mengatakan sesuatu. Namun apa yang dilihat oleh Donghae pada menit berikutnya adalah sesuatu yang menyeramkan.

 

             “HENRY!!!!HENRY!!!!” Teriak Donghae sambil mengarahkan tangannya pada truk yang melaju. Ia berusaha mencegah Henry supaya tidak menyebrang jalan dulu.

 

            Dari handycam nya ia melihat Donghae berteriak – teriak  sewot sambil menunjuk kearah berlawanan.

 

            ‘BRAK’

 

=== Good Bye My Love ===

 

            “Uee, ada Donghae di bawah” kata oppa nya Uee sambil mengetuk pintu kamar Uee pelan.

 

            “maaf oppa, tapi boleh kah dia naik ke kamar ku aja? Aku janji aku nggak macam – macam.” Kata Uee dari dalam kamarnya. Yesung hanya menghela nafas panjang, ia mengerti keadaan adik kesayangannya itu saat ini yang sedang terpukul akibat kepergian Henry.

 

            Pintu kamar Uee terbuka, Donghae masuk ke kamar dengan wajah yang sendu dan wajah yang menunjukkan kesedihan yang sangat mendalam. Wajah yang biasanya di penuhi senyuman itu kini berubah menjadi wajah yang penuh duka, senyumnya lenyap entah kemana, dan sinar wajahnya pun sirna.

 

            “aku nggak lama di sini.. aku Cuma mau kasih ini,.” Donghae meletakkan sebuah kotak kardus berukuran sedang di sofa yang terdapat di kamar Uee. Setelah itu, tanpa sepatah kata pun Donghae keluar dari kamar Uee dan menutup pintunya pelan.

 

            Uee menatap kotak kardus itu, hatinya tergerak untuk membukanya. Ternyata isisnya adalah handycam milik Henry dengan kondisi yang hancur akibat kejadian itu, dan juga kaset handycam. Uee menyalakan tv nya dan memasukkan kaset itu ke dalam player nya.

 

=== Good Bye My Love ===

 

            Beberapa jam pertama adalah saat di mana mereka berada dalam bis menuju ke pantai, semua terekam dengan jelas dan hanyalah wajah Uee yang terekam di sana walau sesekali Nampak wajah Donghae ikut di rekam.

            Menit demi menit pun berlalu, dan muncullah adegan dimana Uee melemparkan kartu – kartu ke udara.

 

            “kalau kamu adam ku, kamu pasti bisa menemukan kartu bagianmu sendiri”

 

            Uee tersenyum kecil saat melihat Donghae kebingungan mencari kartu bagiannya. Kejadiaan pada saat itu adalah Donghae tidak berhasil menemukan kartu ‘adam’. Handycam pun mengarah ke bawah, ke pasir putih di mana di pasir itu terdapat sebuah kartu, kartu ‘adam’ yang di cari – cari oleh Donghae itu tepat berada di bawah kaki Henry.

 

            Posisi handycam pun berubah, ini seperti berada di kamar seseorang, entah Henry atau Donghae, Uee tidak tau pasti karna Uee belum pernah sekalipun mengunjungi rumah Henry atau Donghae. Handycam itu sepertinya di letakkan di atas meja yang langsung menyorot kea rah mereka berdua, saat itu Donghae dan Henry sedang berbaring di atas kasur.

 

            “ayo dong mochi, tolongin rekamin video tentang aku sama Uee” pinta Donghae.

 

~Vidio rusak~

 

            “kamu kira aku sedingin apa sama yeoja? Aku juga punya seseorang yang aku cintai” kata Henry dengan nada yang ketus.

 

~Vidio rusak~

 

            Uee, Uee, dan Uee, tanpa Donghae. Itulah yang terekam di handycam milik Henry Lau. Ya, Henry Lau, seseorang yang sejak 1 tahun yang lalu Uee kenal, seseorang yang sejak 1 tahun yang lalu menganggap Uee adalah sahabatnya, dan Henry Lau.. seseorang yang sejak 1tahun yang lalu adalah seorang namja yang Uee cintai.

 

            Dan saat ini, wajah yang terpampang di layar kaca saat ini adalah wajah close up Henry Lau, wajahnya terlihat sedih, namun senyumnya tetap mengembang.

 

            “hyung, sejujurnya aku sangat mencintai Uee”

 

            “ry…Henry..”

 

            Teriakan Donghae terdengar kecil di handycam.

 

            Kejadian itu berlangsung cepat, handycam Henry mengarah secara medadak ke truk yang melaju kencang tersebut. Terdengar suara klakson truk dan ‘BRAK’.

 

            Detik berikutnya yang terlihat adalah gambar jalanan dan kaca lensa yang penuh dengan darah, sebuah tangan terulur, menarik handycam itu dan lensanya terarah ke wajah Henry yang sama nasibnya dengan lensa handycam barunya itu. Wajah yang polos itu kini bersimbah darah, dan dari hidungnya pun tidak henti – hentinya mengeluarkan darah segar. Namun sosok itu masih mampu tersenyum, senyuman tulus untuk yang terkahir kalinya.

 

            “sarangahae..”

 

 

            ~END~

 

Haduh, mianhae ya readers, kalau ceritanya jelek dan nggak dapet feel nya sama sekali.. Cuma FF iseng karna Ryeosomnia…eh, insomnia maksudnya #plak.

 

           

 

           

 

2 comments on “Goodbye My Love

  • Tinggalkan komentar